Laman

Sabtu, 31 Agustus 2013

Selangkah Kedepan

"Hidup itu dijalanin seperti air mengalir"
Aku udah sering banget denger kalimat itu. Berulang kali. Eh, bukan. Ribuan kali malahan.
Mungkin, nggak sedikit orang yang punya prinsip hidup kayak gitu. Dan diantara banyaknya orang yang mencoba menjalani hidup seperti prinsip itu, aku adalah salah satu diantara mereka. Sedang mencoba menjalani hidup seperti air yang mengalir.
Iya sih, kalo didengerin emang kayaknya enak gitu. Tinggal improve sama keadaan di sekeliling. Mungkin bahkan tanpa perencanaan. Dan itulah yang lagi aku alamin sekarang. Lagi hidup tanpa perencanaan. Mengikuti arus air.
Aku bingung menentukan masa depan. Lagi berusaha nyari jati diri. Bakat terpendam (yang sangat dilarang oleh orang tua). Dan itu bener - bener bikin frustasi. Punya bakat kok dilarang? Ya, setiap kali aku mau nulis cerpen, atau gambar sesuatu, atau bahkan melukis, pasti selalu mendapat tanggapan "Emang kamu besok mau jadi penulis/pelukis(?)". dan satu lagi, "Emang gajinya itu berapa sih kalo jadi gituan? nggak jadi cepet kaya kan nantinya?"
Salah
Bukan itu yang aku cari
Aku nggak lagi nyari masa depan pekerjaan yang manyajikan berjuta juta uang sebagai gaji. Tapi aku membutuhkan passion.
Passion.
Yang bahkan mungkin jarang dimiliki oleh setiap pekerja/karyawan.
Hanya dengan passion, aku pasti nggak bakalan merasa kalo lagi bekerja. Tapi malah seperti bersenang - senang. Bahagia karena mengerjakan sesuatu yang disenangi. bukan karena terpaksa. Tapi dengan bener - bener sukarela karena menyenangi bidang yang dikerjakan tersebut (dan menjadi pekerjaannya juga).
Dan saat ini, aku lagi melewati masa pencarian itu. pencarian masa depan. Yang entah kenapa malah bikin aku jadi optimis. Karena sampai sekarangpun aku belum menemukan passion dan bakatku yang sesungguhnya.
Dan seiring dengan berjalannya waktu, aku mulai mencari arti hidup itu sendiri. Kalau semisal aku sudah menemukan passion dan bakatku, aku yakin sekali, itulah tujuan aku dilahirkan di muka bumi ini. Sebagai orang yang memiliki keahlian, dan berguna bagi masyarakat, nusa dan bangsa.
Keraguan
Iya, aku semakin ragu dengan diriku sendiri. Aku bersusah payah mencari arti hidupku. Allah pasti menciptakan manusia dan kemudian dilahirkan karena memiliki alasan. Alasan untuk menjadi pemimpin. Dan berguna bagi sesama manusia (Habluminannas). Ya, aku yakin sekali itu. Bahwa setiap manusia pasti memiliki manfaat sendiri - sendiri. Karena setiap manusia entah itu orang gila sekalipun, mereka memiliki alasan juga untuk hidup.
Daaannn disinilah aku. Sesuatu yang lebih kecil dari titik, yang berada di Bumi.
Tidak terlihat
Tidak menonjol
Terllau biasa saja
Mudah dilupakan
Selalu diabaikan
Dan semua hal keci itulah yang membuat aku menjadi manusia yang amat sangat biasa saja. Bahkan, sangaaaaaaaat biasa saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar