Manusia berspesies Homo Sapiens yang suka dengan hal - hal unik, menarik, aneh dan berbau Nasionalisme. Menjabat sebagai pelajar SMA. Dan sering membuat tulisan yang lain dari yang lain. Hobi travelling keliling sekolah dan jalan raya
Sabtu, 13 Oktober 2012
THAT PERSON ISN’T MINE. BUT YOURS
Sudah beberapa bulan semenjak itu. Dan aku, masih belum bisa melupakan. Dan aku harap, kamu tidak pernah membaca entry ini. Tapi mungkin, jika kamu membacanya, aku harap kamu cukup tahu saja. Dan untuk dia, aku harap dia tidak pernah membaca entry ini untuk selama lamanya…
Kamu, kemungkinan besar selalu menjadi penengah diantara kita. Kamu, lebih sempurna. Kamu, memiliki banyak peluang untuk dekat dengannya. Dan kamu, kamu dipuja oleh dia.
Apakah ini hanya halusinasi ku saja?
Tidak. Ini bukan hanya sekedar imajinasi dan angan angan semu saja. Ini nyata. Begitu sakitnya ketika aku merasakannya. Dan begitu kecewanya. Tapi kemudian, aku pun berpikir “Oh iya, kamu lebih sempurna”. Hingga akhirnya, aku terdiam lama sekali. Dan kembali menyadari bahwa dia juga bukan siapa siapa ku lagi.
Tapi, aku juga masih sering bertanya – tanya dalam hati. Apakah dia masih merasakannya? Beberapa fakta membuktika jawaban nya. Yaitu “Ya”. Dan beberapa lainnya menjawab “Tidak”. Hingga aku kembali merasakan dilemma.
Ini terlalu rumit. Dan ini benar benar membuatku tidak nyaman. Menjadi pihak yang terjebak dan terkekang. Rasa ini benar benar menggantung!
Aku pun kemudian teringat percakapanku dengan seseorang. Dia pernah menanyakan sebuah hal kepadaku.
“Bagaimana kalau dia sudah tidak memiliki rasa kepadamu lagi? Dan beralih ke orang lain?”
Tentu saja saat itu aku masih menjawab “Aku akan memperjuangkannya sebisa ku dan semampu ku”
Lalu, orang itu bertanya lagi, “Bagaimana juga kalau dia lebih memilih orang lain, dan kemudian mencampakkanmu?”
Dan pertanyaan kedua itulah yang merupakan tamparan bagi aku. Dan aku pun hanya bisa menjawab “Aku akan merelekannya. Asalkan dia bahagia. Walaupun bukan dengan aku”.
Sangat perih rasanya jika aku merasakan jawaban yang telah aku berikan kepada orang itu. Dan orang itu pun, hanya tersenyum simpul dan mengatakan “Itulah jawaban yang selama ini aku nantikan darimu”
Dan kini, kejadian itu benar benar terjadi. Aku hanya bisa pasrah. Karena aku tahu, tuhan pasti punya takdir yang lebih baik dari ini semua. Mungkin, dengan adanya kejadian ini, aku menjadi lebih bisa meningkatkan prestasi ku di bidang pelajaran. Atau mungkin, ini sebuah tamparan, bahwa sebaiknya aku harus berhati hati untuk menyerahkan ‘kepercayaan’ kepada orang lain.
Dan aku, mempercayakanmu untuk menjaganya…
That person isn’t mine anymore. But yours….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar